Jakarta Tempo Dulu ( The Old Batavia )
Javasche Bank, the Old Dutch City Hospital of
Batavia-Jakarta and Museum Bank Mandiri
Batavia-Jakarta and Museum Bank Mandiri
Stationsplein (Railway Station Square), Lapangan Stasiun Kota (1), Perdagangan Belanda Perusahaan - Bank Mandiri Museum (2), Javasche Bank - Bank Indonesia, tua Batavia-Jakarta Kota 1936. |
Pusat perhatian saya dalam artikel ini adalah kantor (2)! Bangunan ini adalah kantor utama dari Javasche Bank di Hindia-Belanda, kemudian ex Bank Indonesia dan di samping, Museum Bank Mandiri sekarang. Setelah itu * V.O.C Belanda. dan Inner Hospital Kota, ( bisa ditemukan di sini (1). V.O.C. berarti Verenigde Oostindische Compagnie, Belanda East India Company (1602-1800).
Hamparan rumah sakit setidaknya sebagai besar sebagai daerah Javasche Bank. Antara (3) dan (2) salah satu sisa-sisa terakhir dari , kecil rumah, terlihat jelas. Saya selalu merasa pesona dengan lokasi ini. Maksudku Stasiun kereta api (1) Square Oud Batavia (Kolonial Belanda VOC-Batavia) / Jakarta Kota dan sekitarnya.
Dalam artikel saya mencoba untuk melihat lebih dekat di bekas Javasche Bank dan pada
yang V.O.C. Inner Rumah Sakit Kota.
1. Javasche Bank
1.1 (Old Batavia), Batavia-Jakarta Kota 1937. |
1.3 The headquarters of the Javasche Bank; Batavia-Jakarta 1912 Sub 1.3 The small building with the red star a remain of the Inner Hospital. |
1,5 Markas besar Javasche Bank; Batavia-Jakarta 1921 Sub 1,4 Satu lagi gambar bank dari masa lalu. Bankstraat (Bank Street) / Jalan Bank, sebelumnya Hospitaal Straat di sisi kanan. |
1.7 The Javasche bank, office of the bank’s cash management; Batavia-Jakarta 1919 |
1.8 The Javasche Bank, main entrance; Batavia-Jakarta 1919 |
1.9 Javasche Bank, shalat Satu galeri (Sisi barat) di Kali Besar Selatan; Batavia - Jakarta 1919 |
1.10 The Javasche Bank, bookkeeping office; Batavia-Jakarta 1919 |
1.11 A bank note from the Javasche Bank, the circulation bank of Dutch East- India; Batavia-Jakarta 1939 |
Javasche Bank didirikan pada tahun 1828 dan menjadi kemudian bank sirkulasi dari Hindia-Belanda. Bank terus beroperasi sampai 1953. Dalam tahun yang sama Javasche Bank diubah menjadi, ( dinasionalisasi ), menjadi Bank Indonesia.
Bank Indonesia adalah bank sentral Indonesia hingga saat ini. Pada tahun 1881 sebuah kantor Javasche Bank dibuka di Amsterdam. Kemudian diikuti pembukaan kantor di New York. Pada tahun 1930 bank memiliki enam belas kantor di Hindia-Belanda: Bandung, Cirebon, Semarang, Yogyakarta, Surakarta, Surabaya, Malang, Kediri, Banda Aceh, Medan, Padang, Palembang, Banjarmasin, Pontianak, Makassar, Manado.
Javasche Bank adalah bank sirkulasi dan dioperasikan sebagai bank swasta juga, untuk Individu serta industri dll yang bisa mendapatkan bantuan di kantor-kantor bank. banyak aktivitas bank disajikan banyak pengusaha Cina dan bank mempekerjakan banyak Cina karena kehandalan mereka dalam urusan keuangan. Kantor pusat awalnya berdiri pada sebidang tanah sebelah timur dari Kali Besar Selatan (Sungai Ciliwung) berlawanan benteng Cina disana. Dalam dan Abad ke 17-18, di tempat yang sama, para pekerjaVOC ke Kota tua yang juga berada Rumah Sakit dan melakukan pekerjaan humanitary mereka. Pada tahun 1801 sisa-sisa Rumah Sakit Kota dijual kepada perusahaan pedagang Mac Quoid Davidson & Co The Javasche Bank menyewa gedung pada tahun 1827 dan dibeli itu pada tahun 1831.
1.12 Pemandangan dari atas ( Kota tua Jakarta; Batavia-Jakarta 1925 ) |
Javasche Bank dan sisa-sisa V.O.C. hospital; Batavia-Jakarta 1925 |
Kota Tua Jakarta seperti untaian mutiara dalam lumpur saat ini, disana banyak sekali cerita sejarah yang terbenam bersama tidak terurusnya peninggaln itu. Arsitektur kuno khas Eropa yang seharus menjadi aset kota Jakarta, tidak mampu kita jaga, kalau saja semua terjaga dengan baik itu akan menjadi potensi wisata yang tak ternilai. yukk... kita sama-sama jaga :)
https://youtu.be/WgTXxkAhWPc, More video!!
ABOUT THE AUTHOR
Sometimes I think back about my life before and I barely remember anything. It's like I didn't live before. Once I started to travel, everything felt more intense. Every day was a new adventure. I paid attention to details. I got lost. And addicted. Addicted to this kind of lifestyle. I never wanted to go back to a daily routine. Sitting in an office and doing some job from 9 to 5 seemed like the most ridiculous thing on earth. What a waste of lifetime!
Jakarta tempo dulu berasa di eropa yaa ? :D
BalasHapusDownload film free