Ku berikan segalanya
Setiap helaan napas ku berkurang yang ku rasa hanya dirimu yang menemaniku, mendekapku dengan tatapan matamu yang indah laksana matahari terbit, meski kau tiada.
Setiap detik yang tersisa dalam hidupku yang kurasa hanyalah sentuhan lembut jemari mu,lembut, layaknya air telaga yang menyembuhkan mulut-mulut dahaga begitu jernih dan murni, meski kau laksana udara yang tak terlihat..
Setiap langkah kematian kian mendekat, yang kurasa hanya kau yang menjagaku. Laksana sebuah rumah yang beratapkan kasih sayang dan berjendelakan bingkai-bingkai cinta yang membuat terasa damai dalam lindungannya,meski kesadaranku melihat kau laksana kubah kaca saat ini…
Mimpiku selalu bercerita tentangmu, mimpi yang datang dan pergi bias tanpa arti. Namun sungguh harapanku tentang kehadiranmu seperti tumbuhan dimusim kemarau yang mengharapkan kehadiran hujan.
Harapanku datang dan tersenyumlah padaku, karena senyummu seperti lintasan pelangi yang datang setelah hujan, dan selalu membuat hatiku terpikat..
Wahai.. Keanggunan cumbulah aku dengan ketulusanmu, agar aku dapat memberikan tulang-tulang ku untuk kau gunakan sebagai penyangga hidupmu..
Wahai… Kelembutan sentuhlah jiwaku dengan kasihmu, agar aku dapat memberikan hati dan jantungku agar kau dapat gunakan sebagai atap-atap penyejuk jiwamu.
Wahai… Kecantikan dekaplah jiwaku dengan cintamu, agar aku dapat memberikan benakku untuk kau pergunakan sebagai pelita di kala gelap membutakanmu.(aspakb130415)
ABOUT THE AUTHOR
Sometimes I think back about my life before and I barely remember anything. It's like I didn't live before. Once I started to travel, everything felt more intense. Every day was a new adventure. I paid attention to details. I got lost. And addicted. Addicted to this kind of lifestyle. I never wanted to go back to a daily routine. Sitting in an office and doing some job from 9 to 5 seemed like the most ridiculous thing on earth. What a waste of lifetime!
0 komentar:
Posting Komentar